Jakarta (ANTARA) – Atlet triathlon Indonesia Martina Ayu Pertiwi merebut medali perunggu setelah finis di peringkat ketiga kategori women elite dalam Kejuaraan Triathlon Internasional di Gamagori, Jepang.
Dalam perlombaan yang diikuti 58 atlet dari lebih 20 negara Asia dan Eropa, Martina mencatatkan total waktu 1 jam 22 detik terdiri dari renang 10 menit 46 detik, sepeda 31 menit 14 detik, dan lari 17 menit 24 detik.
Pelatih Tim Nasional Triathlon Indonesia Muchammad Fadly Arif mengaku bangga dan bersyukur atas pencapaian Martina Ayu dalam kejuaraan bergengsi itu.
Menurutnya, prestasi itu merupakan bukti kerja keras yang sudah dijalani dalam pemusatan latihan nasional.
“Try out internasional di Gamagori ini memang kami jadikan tolok ukur untuk melihat progres atlet sebelum menghadapi SEA Games Thailand 2025,” katanya.
Dia mengatakan, prestasi itu membawa motivasi besar bagi Martina Ayu untuk terus meningkatkan performa. Selain itu, prestasi tersebut menunjukkan bahwa olahraga triathlon Indonesia semakin diperhitungkan di level internasional.
Baca juga: Triahtlon – FTI: Atlet peraih medali berpotensi dapat panggilan timnas
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Marciano Norman memuji usaha keras Martina Ayu untuk mengharumkan nama bangsa di panggung internasional.
“Terus berlatih dan evaluasi agar meraih prestasi lebih baik pada kompetisi yang akan datang,” kata Marciano Norman.
Dia meyakini Martina Ayu bisa meraih prestasi lebih gemilang ke depan karena sudah memiliki pengalaman prestasi termasuk meraih juara di Asia Triathlon Cup Chennai India 2025 pada Februari.
Marciano juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pelatih, ofisial dan juga Pengurus Pusat Federasi Triathlon Indonesia (PP FTI) yang saat ini dipimpin Armand van Kempen.
Baca juga: Atlet PAC raih 13 medali dan ukir rekornas di Kejurnas Atletik 2025
Baca juga: Delapan rekor nasional tercipta di Kejurnas Atletik 2025
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.