AS selidiki dugaan peretasan eskalator, teleprompter Trump di PBB



Moskow (ANTARA) – Dinas Rahasia AS tengah menyelidiki apakah gangguan pada eskalator dan teleprompter saat kunjungan Presiden Donald Trump dan Ibu Negara Melania Trump ke Sidang Majelis Umum PBB (UNGA) merupakan hasil peretasan yang disengaja.

Bloomberg melaporkan hal tersebut, mengutip sejumlah sumber pada Rabu.

Pada Selasa, seorang sumber PBB mengatakan kepada RIA Novosti bahwa eskalator di markas besar PBB yang membawa Trump dan Melania berhenti karena mekanisme pengaman aktif secara tidak sengaja.

Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Stephane Dujarric kemudian menjelaskan bahwa mekanisme pengaman bawaan di anak tangga eskalator kemungkinan terpicu oleh videografer yang merekam kedatangan Trump dan istrinya.

Mekanisme itu dirancang untuk mencegah orang atau benda tersangkut atau tertarik ke dalam roda gigi.

“Videografer tersebut mungkin secara tidak sengaja memicu fungsi keselamatan itu,” kata Dujarric kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa kamerawan itu berasal dari delegasi AS.

Dalam pidato sepanjang 56 menit di Sidang Majelis Umum PBB, Trump mengeluhkan bahwa ia dan Melania sempat terjebak di eskalator dan teleprompter berhenti tepat saat ia mulai berbicara.

Ia menyindir bahwa satu-satunya hal yang ia dapatkan dari PBB adalah eskalator dan teleprompter “yang buruk.”

Sumber: Sputnik/RIA Novosti

Baca juga: Puji pidato Prabowo di PBB, Trump: Anda lakukan pekerjaan luar biasa
Baca juga: Prabowo bantah Trump, tegaskan perubahan iklim ancaman nyata

Penerjemah: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.



https://dataharian.site/