Mexico City (ANTARA) – Lebih dari 41.000 warga Brasil pada Minggu (21/9) turun ke jalan-jalan Rio de Janeiro untuk memprotes amendemen konstitusi yang meningkatkan impunitas bagi anggota parlemen (“PEC da Blindagem”).
Pengunjuk rasa juga menolak usulan amnesti bagi mereka yang terlibat dalam kerusuhan 8 Januari 2023, surat kabar Metropoles melaporkan.
Menurut perhitungan peneliti di Universitas Sao Paulo, sebanyak 41.800 orang berkumpul di Pantai Copacabana, katanya.
Massa dilaporkan menentang keputusan yang diadopsi DPR pekan lalu, yakni tentang amendemen yang mempersulit penuntutan kasus pidana terhadap para anggota parlemen dan rancangan undang-undang pemberian amnesti bagi mereka yang divonis atas kasus percobaan kudeta.
Massa di Rio de Janeiro melakukan protes lewat konser musik yang menampilkan artis-artis ternama Brasil dengan membawakan lagu “bernuansa politis” dan menyerukan pelestarian demokrasi.
Menurut laporan media, slogan seperti “Sem anistia” (Tidak ada amnesti) dan kritik terhadap mantan Presiden Jair Bolsonaro terdengar di antara kerumunan.
Perwakilan dari gerakan dan partai sayap kiri hadir dalam rapat umum tersebut. Aksi serupa juga digelar di seluruh ibu kota daerah Brasil, di antaranya Sao Paulo, Belo Horizonte, Salvador, ibu kota negara Brasilia, dan sejumlah kota lainnya.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Bolsonaro kena kanker kulit, tetap jalani hukuman rumah
Baca juga: Brasil sebut AS halangi Menkesnya ke pertemuan kesehatan di Washington
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.